JAKARTA (trijaya.co) – PT Karya Citra Nusantara (KCN) buka suara terkait pembangunan tanggul beton di perairan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, yang sempat menuai polemik.
Direktur Utama PT KCN, Widodo Setiadi mengatakan bahwa struktur tersebut merupakan bagian dari proyek pelabuhan, bukan pembatas laut.
“Kami bukan bikin pulau, lalu kami kavling-kavling, jual, bikin perumahan. Tidak. Kami bikin pelabuhan. Kami enggak bisa jual apa pun. Ini bukan milik kami, tapi milik pemerintah,” kata Widodo dalam konferensi pers di Kawasan KCN Marunda, Jakarta Utara, Jumat (12/9/2025).
Widodo menjelaskan, proyek pelabuhan KCN merupakan hasil kolaborasi pemerintah dan swasta. Pembangunan dilakukan tanpa menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Proyek ini digagas oleh pemerintah untuk menggandeng kolaborasi swasta. Jadi pemerintah tidak keluar uang satu rupiah pun dalam proyek ini,” ujarnya.
Menurut Widodo, progres pembangunan pelabuhan saat ini telah mencapai 70 persen. Pier 1 di sisi kiri sudah rampung, Pier 2 ditargetkan selesai pada 2025, sedangkan Pier 3—yang menjadi sorotan karena struktur beton—masih dalam tahap pengerjaan.
Selain pembangunan fisik, KCN juga memperhatikan keberlangsungan masyarakat pesisir. Perusahaan telah mendata sekitar 700 nelayan dan 1.100 kapal kecil di kawasan Cilincing.
“Apakah akses nelayan tetap ada? Ya. Kami sudah gambarkan akan ada 800 meter jalur keluar-masuk dari Pelindo untuk nelayan. Jadi akses tetap ada, bahkan bisa membantu mengurangi banjir,” kata Widodo.
KCN juga tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menyediakan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan fasilitas terpadu bagi nelayan.
Selain itu, perusahaan menyiapkan program penanaman mangrove di sepanjang kawasan proyek serta solusi agar jarak pemancingan yang semakin jauh tidak menekan penghasilan nelayan.
“Memang jarak pemancingan menjadi lebih jauh. Kami sedang mencarikan formula agar mata pencaharian nelayan tidak turun, minimal tetap terbantu dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Widodo.