JAKARTA, (trijaya.co) – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan komitmennya untuk terus membuka ruang dialog dengan masyarakat. Langkah ini diambil seiring dengan fokus pemerintah menyelesaikan program-program infrastruktur strategis sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Hal tersebut disampaikan AHY saat memimpin rapat pimpinan dengan jajaran Kemenko Infrastruktur pada Rabu (3/9/2025) di Jakarta.
Menko AHY menyampaikan bahwa kritik dan masukan dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, pelaku usaha, civil society, mahasiswa, hingga media, adalah elemen penting dalam upaya membangun infrastruktur yang lebih baik.
“Kalau memang ada yang menjadi masukan bagi pemerintah, kita terima dengan baik. Kita cari solusinya bersama-sama. Ini bangsa kita sendiri. Kalau bukan kita yang saling memberikan masukan, lalu siapa lagi,” ujar Menko AHY.
Untuk mewujudkan hal itu, ia menegaskan Kemenko Infrastruktur siap membuka kantor dan ruang dialog agar aspirasi masyarakat dapat langsung didengarkan.
“Yang bisa kita jawab langsung, kita jawab sehingga memberikan klarifikasi atau kejelasan. Selebihnya, kalau memang ada sesuatu yang belum bisa kita lakukan, kita sampaikan secara terbuka, termasuk kompleksitas strategis maupun teknis yang kita hadapi,” jelas AHY.
Lebih lanjut, Menko AHY mengingatkan bahwa saat ini pemerintah telah memasuki bulan September, yang berarti hanya tersisa empat bulan untuk menuntaskan seluruh program kerja di tahun 2025. Ia pun mengapresiasi kerja keras seluruh jajaran Kemenko Infrastruktur yang berupaya mewujudkan infrastruktur berkualitas di tengah berbagai keterbatasan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran yang selama ini telah bekerja keras, dengan segala keterbatasan tetapi tetap ingin berbuat yang terbaik,” pungkas AHY.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula jajaran Kemenko Infrastruktur seperti Sekretaris Kemenko Ayodhia G. L. Kalake, Deputi Nazib Faizal, Deputi Odo R. M. Manuhutu, Deputi Rachmat Kaimuddin, Deputi Ronny Ariuly Hutahayan, Staf Khusus Herzaky Mahendra Putra, serta Staf Ahli Menteri Okto Irianto dan Arif Rahman.
